Sabtu, 29 Agustus 2009

CAHAYA


Pagi hari, selalu saja ada cahaya kecil dari lubang kecil dinding kamar. Jatuhnya terkadang tepat di mataku menarik-narik mataku,
“bangunlah, diluar bayanganmu sudah menanti”
Selalu saja cahaya kecil itu mengendap dari lubang sebesar mata kucing. Jatuhnya terkadang tepat di telingaku. Berbisik seperti membisik kekasihnya,
“yang bahagia, buatlah sayap dari helai-helai do’a”
Selalu saja ada cahaya kecil bersembunyi dibalik selimut. Menenteng kata di ujung anak panah . Aku ingin mengenalnya lebih dekat. Dari jenedela dan pintu kamar. Dan dia menoleh setengah teriak,
“cukuplah kau mengenalku dari lubang kecil itu”.

(Sawitto, 21 Januari 09)

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Volkswagen Cars. Powered by Blogger