Sabtu, 29 Agustus 2009

BANJIR

Banjir sudah berlalu. Ketika pagi buta ia datang, lalu menghilang begitu saja

Jikapun ada yang tersisa, tentu bukan bagianku.

Hujan masih saja bertabur gerimis. Seperti air mata. Tapi tak tampak ada yang bersedih. Hanya paras-paras lelah, seperti paras detik.

Entah kemana perginya kemarau

Yang menawarkan malam dingin. Kecerahan langit malam dengan bintang. Siangnya menebarkan kupu-kupu. Angin meniup panas yang tak mudah tersinggung.

(Sawitto, 4 Januari 2009)

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Volkswagen Cars. Powered by Blogger