Selasa, 22 September 2009

DARI SUAMIMU

Awalnya kau berjalan menatap pagi sendiri. Lalu muncullah ia. Seraut wajah mengkisah dalam hidupmu. Dalam sebentang waktu yang panjang. Dalam harum biru. Tanpa akhir. Mengecup wajahmu yang tanpa rias, tanpa aksesoris, rambut jatuh hingga sebahu. Sekilas mimpi semalam terbayang. Mimpi yang kau ingat dengan jernih. Kau ungkapkan dalam bisik di senyummu. Ia mendekatkan telinganya, bukanlah sebenar telinga, tapi hati yang mencoba meresap semua kisahmu. Mengusap rambutmu, mengecupmu. Kecupan hening akan menenangkanmu ke pagi.
Saat matahari mulai meninggi, kau berdiri di pintu yang membuka setengah. Memandangi pria penguasa semesta dirimu. Langkahnya menuju pertaruhan dengan keringat. Teringat ucapannya sesaat lalu, yang manis dan meyakinkanmu bahwa ia akan kembali dengan senyum cerah. Kau membisu yang terbukungkus berbagai ragu. Dalam bisumu, kau mendengarkan suaranya menetralkan ragu, menjauhkan segala ketidakpastian dalam benakmu. Ketidakpastian yang kau tak tahu, hanya berharap ia juga merasa apa yang kau rasa. Kau tak lagi melihat akan ada duka ataukah bahagiah setelah semua ini, namun kembali ia meyakinkanmu dengan sihir manis, akan tinggal lama dalam dirimu.
Dan sore mulai menjelang. Seorang pria datang dengan wajah mirip martil, selamanya martil, untuk kebahagiaanmu dan buah didalam rahimmu. Ia lalu duduk di kursi kesayangannya. Menyandarkan tubuh sementara mata menutup melepaskan lelah. Kau dekati dia dengan gelisahmu dan melantumkan suara lembut membasahi raganya yang terbakar pijar. Ia mulai membuka mata kembali. Memandangimu, refleksimu dalam retina matanya serupa bidadari yang membawa bongkahan salju.
Malam, setelah semuanya melantumkan Do’a pada pemilik kebahagiaan. Seorang lelaki mengusap jemarimu, mengamit lenganmu, mengajak kedalam relaksasi yang dalam. Dan semesta sunyi dalam rangkulan hening. Desir angin pun tiba-tiba tak terasa. Tak terasa dingin, tak terasa panas. Yang terasa hanyalah sebuah kesaksian cinta. Mengalir bisu, sebisu mata lelaki yang berisyarat.
(UNTUK TEMAN-TEMANKU YANG TAK SEMPAT KUKUNJUNGI PERNIKAHANNYA)

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Volkswagen Cars. Powered by Blogger